Ayah Iffa memberi tahu Iffa bahwa akan ada seseorang yang bertandang ke rumah esok lusa.
Iffa dan Wahyu bertemu pertama kali. Berkenalan, mengobrol dan nadzor ditemani oleh Ayah dan Ibu Iffa.
Wahyu mengabarkan bahwa ia siap melanjutkan proses selanjutnya dengan izin Allah dan restu orangtuanya. Iffa pun memberi jawaban satu kata pada Ayah Iffa: iya.
Keluarga Wahyu datang ke rumah Iffa, bersilaturrahim, berkenalan dengan keluarga Iffa dan menghaturkan tujuan utama; meminang Iffa.
Keluarga Iffa berganti datang ke rumah Wahyu. Mempererat ukhuwah dan juga membahas langkah-langkah berikutnya.
Iffa dan Wahyu menjalani proses konseling pra nikah dengan seorang psikolog. Sebagai upaya menguatkan kesiapan menuju pernikahan dan juga sebuah ikhtiar meraih pernikahan yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Sembari melambungkan harap dan melangitkan doa agar ikhtiar ini menjadi salah satu sebab terbukanya jalan kebaikan-kebaikan berikutnya.
Ayah Iffa mengucap akad ijab, dan Wahyu mengucap akad qabul di depan bapak penghulu dan juga para saksi.
Maka, cerita ini berakhir di sini. Untuk mengawali cerita baru; perjalanan dan petualangan Wahyu dan Iffa yang sesungguhnya.